12
Dosen dan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen dan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dalam kesempatan ini, Dosen Program Studi PBSI FIP UMJ Khaerunnisa, M.Pd., mengatakan persepsi skeptis masyarakat pada umumnya bahwa program studi PBSI atau sastra Indonesia kurang diminati. Hal tersebut dikarenakan masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai kebermanfaat Sastra Indonesia, padahal prodi PBSI memiliki peluang lapangan pekerjaan yang sangat besar. Misalnya saja marketing ketika menawarkan barang atau jasa, jika tidak memiliki kemampuan berbahasa atau mengolah diksi yang tepat dan baik tentu akan merasa kesulitan. “Semua aktivitas memerlukan bahasa dan itu yang harus dipelajari lebih lanjut,” ungkap Khaerunnisa.
Gelaran festival bahasa dan sastra bertajuk “Menyongsong Indonesia Emas 2045 Lewat Sastra” juga menghadirkan pembicara lainnya yaitu Ketua Program Studi PBSI
, Dr. Siti Ansoriyah, M.Pd., dan Ketua Program Studi PBSI(FIB UI), M. Umar Muslim, S.S., M.A., Ph.D.
Pada kesempatan yang sama, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FIP UMJ turut menampilkan karya sastra berupa pembacaan puisi. Kelima mahasiswa tersebut diantaranya Muhammad Faisal Ahwan, Randu Satya Kriswinarta, Prananda Hafizh Wibowo, Ali Yassin Akillah, dan Muhammad Ilyas.
“Awalnya gerogi apalagi ditonton sama orang-orang hebat. Tetapi kami berusaha menampilkan yang terbaik semaksimal mungkin,” ujar Ilyas saat diwawancarai. “Saya berharap anak muda di masa sekarang ini bisa lebih mengenali sastra Indonesia dan menghasilkan karya-karya sastra lainnya,” imbuh Ilyas menyampaikan harapannya.
Menanggapi hal tersebut, Khaerunnisa mengatakan penampilan mahasiswa PBSI FIP UMJ tersebut mendapatkan respon positif dan perlu diapresiasi “Ini merupakan penampilan perdana bagi mahasiswa. Saya berharap rekan-rekan mahasiswa tetap semangat mengasah kreativitas dan saling berbagi dengan kampus lain agar sama-sama belajar,” tutur Khaerunnisa.
“Tidak boleh patah semangat. Kalaupun kalah dalam pertandingan itu adalah hal yang lumrah, tetapi bangkit dan mencoba kembali itu yang luar biasa,” sambungnya.
Gelaran festival ini menyajikan berbagai macam penampilan karya sastra mulai dari pembacaan puisi, monolog, cerpen dan penampilan karya anak bangsa. Selain penampilan karya sastra, gelaran ini juga menyediakan berbagai jenis buku karya penulis ternama salah satunya putu wijaya dan sastrawan lainnya yang dapat dibeli.
Turut Hadir Pemimpin Redaksi Media Indonesa, Ade Alawi,
, Usman Kansong, Kepala , Aminudin Aziz, dan Kepala , Muhammad Syarif Bando.- Copyright © Hanazono - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -