Dalam rangka peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HALUN) ke-27, Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MPKS) bekerjasama dengan Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (
Sunday, October 15, 2023
30 Mei 2023
Oleh :
Kevin Arami
Diskusi Publik MPKS PP Muhammadiyah dan Prodi Kesos FISIP UMJ, di ruang Rapat Fisip UMJ, Selasa (30/05/2023).
Baca juga : Acara ini dihadiri oleh Figur Ulama Muhammadiyah
, Ketua MPKS PP Muhammadiyah Dr. Mariman Darto, M.Si., Kaprodi Kesos FISIP UMJ Muhammad Sahrul, M.Si. dan dosen FISIP UMJ. Diskusi publik ini juga diisi oleh narasumber Ketua Komisi 8 DPR RI Dr. Ashabul Kahfi, M.Ag., Penggiat Kelanjutusiaan Dr. Adhi Santika, MS. SH., Dosen Kesos FISIP UMJ Rahmawati, S.Ag., M.Si. Acara ini juga diikuti oleh mahasiswa Prodi Kesos FISIP UMJ dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) se-Indonesia yang hadir secara daring via Zoom.
“Semakin terawat usia lanjut, semakin bermartabat sebuah bangsa. Kita harus pahami lebih detail, di Jepang 2/3 penduduknya berusia lanjut, dan disana perhatian terhadap orang-orang yang sudah lanjut sangat luar biasa. Dan perlu saya ingatkan bahwa tingkat perhatian disana dilakukan lewat dimensi physically kepada yang berusia lanjut,” papar Dr. Kiai Saad Ibrahim.
Muhammadiyah berperan sangat penting karena memilki strategi terhadap persoalan terhadap lansia dan berharap proses mitigasi demografi kependudukan dapat seimbang dan kendala terhadap kondisi ketimpangan masalah lansia.
“Antisipasi terhadap persoalan lansia ini perlu dilakukan agar tidak menjadi beban dengan mendorong dan mengaktivasi serta meningkatkan produktivitas mereka dengan program yang kita lakukan,” papar Ketua MPKS PP Muhammadiyah Dr. Mariman Darto, M.Si.
Usia lansia dapat dikatakan bukan usia yang muda lagi karena kondisi fisik yang sudah melemah, kondisi fisik ini membuat terbatas untuk bersosial dan tidak seperti di masa muda. Pada kondisi tertentu lansia seringkali merasakan kesepian seperti diitinggal wafat pasangan, finansial, dan tempat tinggal.
“Bahwa yang terpenting di usia lansia adalah bagaimana menjalani masa lansia dengan kondisi bahagia adalah keinginan semua orang,” papar Ketua Komisi 8 DPR RI Dr. Ashabul Kahfi, M.Ag.
“Banyak sekali demografis yang menunjukan jumlah angka lansia baik dari angka kesehatan, umur dan kondisi yang lain. Perhitungan demografi ini memang benar adanya, tetapi tidak hanya terpaku pada itu saja melainkan kita juga harus memikirkan langkah-langkah dengan membuat program sosial dan lebih memperdalam bagaimana dimensi sosial di usia lansia,” papar Penggiat Kelanjutusiaan Dr. Adhi Santika, MS. SH.
Di usia lansia tidak hanya fisik, finansial, keluarga dan faktor
lainnya, tetapi bagaimana pemerintah juga memberikan wujud untuk
mensejahterakan lansia dengan memberikan program pelayanan sosial dan
pengaturan terhadap peraturan perundang-undangan tentang lansia. “Tidak
hanya pemerintah, perguruan tinggi juga memiliki peran dalam
meningkatkan kesejahteraan lansia. Semua yang terlibat dalam perguruan
tinggi termasuk dosen, mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan,” papar
Dosen Kesos FISIP UMJ Rahmawati, S.Ag., M.Si.
Editor : Tria Patrianti