Memasuki tahun politik pada pemilu serentak tahun 2024, Magister Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta kembali menggelar Lecture Series bertajuk Pileg dan Pilpres Serentak untuk Merampingkan Parpol dan Mensolidkan Koalisi Parpol pada Selasa, (08/08/2023).
Baca juga : Jelang Pilpres MIPOL FISIP UMJ Gelar Lecture Series
Kegiatan Lecture series yang digelar secara daring ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Dr. Andi Sumawarko, Prodi Pemikiran Politik Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, M.Si., Dr. Suryani, M.Si., Kaprodi Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah, dan Dr. Usni, M.Si Kaprodi Ilmu Politik FISIP UMJ
“Koalisi partai politik saat ini cenderung cair atau dinamis,” ujar Dr. Andi Sumawarno, M.Si., dalam pemaparannya yang membahas tentang Konstalasi Koalisi Pilpres 2024: Soliditas dan Dinamisitas.
Dalam hal ini, cair atau dinamis yang dimaksud adalah tidak adanya partai yang dominan atau mayoritas, tidak adanya calon presiden dengan elektabilitas dominan yang cenderung kompetitif, dan adanya sikap mementingkan masing-masing partai politik atau belum solid.
Sementara itu, Dr. Suryani, M.Si., yang memaparkan tentang arah koalisi parpol islam mengatakan. “Secara umum, partai politik Islam memiliki daya tawar yang tinggi dalam koalisi. Namun, peluang untuk bergeming dalam politik tidak dimanfaatkan dengan baik,” ungkapnya.
Suryani menilai penyebab turunnya elektabilitas partai politik Islam yaitu adanya fenomena ‘Islam yes, Islam no’ yang pertama kali dibumikan oleh Nurcholis Madjid pada dekade 1960-1970 sebagai gerakan moral, minimnya pendanaan, munculnya tindakan anarkisme yang mengatasnamakan Islam.
Lebih lanjut beliau menyampaikan alasan terpecahnya partai politik Islam dalam koalisi yang berbeda karena adanya perbedaan ideologi, adanya kepentingan pragmatis yang berbeda dalam perebutan koalisi, rendahnya tingkat kepercayaan antar partai politik dan tidak adanya figur yang memiliki elektibilitas tinggi.
Pemaparan terakhir oleh Dr. Usni, M.Si.,yang menyampaikan pandangannya mengenai pileg serentak dan koalisi partai di Indonesia. Pilpres saat ini tidak ada calon petahana dan siklus perubahan itu terjadi di Indonesia.
Menurutnya, Pemilu di Indonesia menghadapi tantangan yaitu dalam hal membangun karakteristik Pemilu berdasarkan ideologi. “Ini perlu dicanangkan oleh partai koalisi untuk membangun pondasi koalisi yang ideal bagi bangsa Indonesia.,” ungkap Usni.
Turut hadir Ketua Prodi Magister Ilmu Politik Dr. Lusi Andriyani, M.Si. Lecturer Series MIPOL FISIP UMJ telah digelar rutin setiap pekan dan diikuti oleh mahasiswa dan masyarakat umum. Lusi menyatakan bahwa hasil diskusi akan dihimpun dan dibukukan.
Editor : Dinar Meidiana